Minggu, 06 April 2014

makalah Majas Perulangan Beserta Contohnya



“Majas Perulangan Beserta Contohnya”


MAKALAH

  Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata pelajaran
“Bahasa Indonesia”

Description: D:\LOGO\OSIS 2.jpg

Disusun oleh:
RICA SYAFRIDA
WILAN PITRIKA
Kelas : XI IPA 2

Guru Bidang Studi :
WENNEDI, S.


SISWA JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI
(SMAN) 4 KERINCI
T.A 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN
Majas merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca. Kata retorik berasal dari bahasa yunani rhetor yang berarti orator atau ahli pidato. Pada masa yunani kuno, retorik memang merupakan bagian penting dari suatu pendidikan dan oleh karna itu aneka ragam majas sangat penting serta harus dikuasai benar-benar oleh orang-orang yunani dan romawi yang telah memberi nama bagi aneka seni persuasi ini.
Majas, kiasan atau “figure of speech” adalah bahasa kias, bahasa indah yang dipergunakan untuk meninggikan serta meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Pendek kata, penggunaan majas tertentu dapat merubah serta menimbulkan nilai rasa atau konotasi tertentu.
Dalam mengungkapkan kata yang berhubungan dengan majas, tidak sembarang kita mengucap, namun setiap apa yang ingin kita ucapkan, memiliki maksud tersendiri, karna didalam majas itu sendiri terdapat banyak macam-macamnya. Hal inilah yang mendasari kami untuk menyusun sebuah makalah yang berjudul “Majas Perulangan Beserta Contohnya”.











Text Box: 1
 
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Majas
Majas adalah bahasa kiasan atau gaya bahasa yang penggunaanya bertujuan membentuk kesan imajinatif bagi yang mendengar sehingga menimbulkan efek-efek tertentu.
Majas adalah sebuah karya sastra yang memiliki nilai tinggi. Majas biasanya mengambarkan sesuatu yang datang dari sebuah refleksi seseorang yang memiliki pemikiran yang mendalam terhadap sebuah keadaan.
Untuk lebih mengetahui apa dan bagaimana itu majas, maka pada tulisan berikut kami akan membagi informasi tentang macam-macam jenis majas berserta contoh,  berikut informasinya :
Secara umum, majas terjadi dari 4 jenis majas yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran/ tautan, majas penegasan / perulangan, yang masing-masing jenis majas tersebut juga memiliki sub bagian masing-masing. Namun dalam makalah ini penulis membahas tentang majas perulangan beserta contohnya.

B.     Jenis-Jenis Majas Perulangan
1.      Majas Aliterasi
Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa yang memanfaatkan purwakanti atau pemakaian kata-kata yang permulaannya sama bunyinya.
Contoh:
a.       Dara damba daku
b.      Datang dari danau
c.       Duga dua duka
d.      Diam di diriku.

2.      Majas Tautotes
Tautotes adalah gaya bahasa perulangan atau repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi. Text Box: 2
Contoh:
a.       Kakanda mencintai adinda, adinda mencintai kakanda, kakanda dan adinda saling mencintai, adinda dan kakanda menjadi satu.
b.      Aku menuduh kamu, kamu menuduh aku, aku dan kamu saling menuduh, kamu dan aku berseteru.
c.       Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.

3.      Majas Simploke
Simploke adalah sejenis gaya bahasa repitisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh:
a.       Kau katakan aku wanita pelacur. Aku katakan biarlah.
Kau katakan aku wanita mesum. Aku katakan biarlah.
Kau katakan aku sampah masyarakat. Aku katakan biarlah.
Kau katakan aku penuh dosa. Aku katakan biarlah.
b.      Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.
Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.
Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.
c.       Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku
Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku
Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku
Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.

4.      Majas Enomerasia
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh :
a.       Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
b.      Bunga yang cantik, kelopaknya indah, tangkainya indah, durinya pun cantik.

5.      Majas Anonansi
Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi ataupun dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau menyelamatkan.
Contoh:
a.       Muka muda mudah muram
b.      Tiada siaga tiada biasa
c.       Jaga harga tahan raga
d.      Segala ada menekan dada
e.       Mati api didalam hati.

6.      Majas Anafora
Anafora ialah majas yang berupa pengulangan kata atau frase pada awal kalimat atau penggalan kalimat yang disusun secara berurutan.
Contoh :
a.       Dengan giat belajar, kalian dapat mengambil jurusan yang diinginkan. Dengan giat belajar, nilai-nilai kalian akan memusakan.
Dengan giat belajar, kalian dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.
b.      Berdosakah dia menyenangi dan mencintaimu?
Berdosakah dia selalu memimpikan dan merindukanmu?
Berdosakah dia ingin selalu berdampingan denganmu?
Berdosakah dia ingin sehidup semati denganmu?
c.       Kucari kau dalam toko-toko
Kucari kau karena cemas karena sayang
Kucari kau karena sayang karena bimbang.

7.      Majas Mesodiplosis
Mesodilopsis adalah sejenis gaya bahasa repitisi yang berwujud perulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh:
a.       Anak merindukan orang tua.
Orang tua merindukan anak.
Aku merindukan pacarku.
Dia merindukan ketentraman batin.
Kamu merindukan keberhasilan studimu.
Kumbang merindukan kembang.
Pungguk merindukan bulan.
Ombak merindukan pantai.
Pendeknya semua merindukan sesuatu di dalam hidup ini.
b.      Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.
Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat.
c.       Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan.

8.      Majas Tropen
Tropen adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Contoh :
a.       Setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak dan istrinya.
b.      Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
c.       Berhari-hari ia terbenam dalam buku, Pikirannya melayang-layang entah kemana.
d.      Seharian dia berkubur dalam kamarnya.
e.       Bapak Presiden terbang ke Denpasar tadi pagi.
f.       Tiap malam ia menjual suara dari satu panggung ke panggung lainnya.
g.      Untuk membela anak istri, kurelakan walau bermandi darah.
9.      Majas Kiasmus
Kiasmus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus pula merupakan inversi hubungan antara dua kata dalam satu kalimat.
Contoh:
a.       Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin justru merasa dirinya kaya.
b.      Tidak usah heran bila orang cantik merasa jelek, sedangkan orang jelek merasa cantik.
c.       Aduh, orang desa belagak orang kota, dan orang kota belagak orang desa.
d.      Sudah biasa dalam kehidupan ini banyak orang Pintar yang mengaku bodoh, dan orang bodoh banyak yang merada dirinya pintar.
e.       Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah.

10.  Majas Episfora
Epistrofa adalah semacam gaya bahasa repitisi yang berupa perulangan kata atau frase pada akhir atau kalimat berurutan.
Contoh:
a.       Bahasa resmi adalah bahasa Indonesia
Bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia
Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia
Bahasa kebanggaan adalah bahasa Indonesia.
b.      Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau sedang tidur.
Aku mencercah daging ketika kau tidur.
c.       Bumi yang kau diami, laut yang kau layari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
d.      Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau kehendaki, aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang


11.  Majas Anadiplosis
Anadiplosis adalah sejenis gaya bahasa repitisi dimana kata atau frase terakhir dari klausa atau kalimat menjadi kata atau frase pertama dari klausa atau kalimat berikutnya.
Contoh:
a.       Dalam mata ada kaca.
Dalam kaca ada adinda.
Dalam adinda ada asa.
Dalam asa ada cinta.
b.      Dalam raga ada darah
Dalam darah ada tenaga
Dalam tenaga ada daya
Dalam daya ada segalanya
c.       Dalam baju ada aku,
Dalam aku ada hati,
Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
 Dalam BAB III ini kami akan menyimpulkan sedikit tentang materi yang telah kami tuliskan di dalam BAB II yang kami susun dalam bentuk tabel.
Pengertian majas
:
Majas adalah bahasa kiasan atau gaya bahasa yang penggunaanya bertujuan membentuk kesan imajinatif bagi yang mendengar sehingga menimbulkan efek-efek tertentu.
Majas perulangan
:
1.      Majas Aliterasi
2.      Majas Tautotes
3.      Majas Simploke
4.      Majas Enomerasia
5.      Majas Anonansi
6.      Majas Anafora
7.      Majas Mesodiplosis
8.      Majas Tropen
9.      Majas Kiasmus
10.  Majas Episfora
11.  Majas Anadiplosis

B.     Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini.Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul maakalah ini
Penulis banyak berharap para pembaca agar memberikan keritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dalam penulisan makalah kesempatan berikutnya.
Text Box: 8Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
Tambahan majas beserta contohnya

1.      Sinekdok Pars Pro Toto
adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya.
Contoh :
a.       Setiap kepala dikenakan biaya.
b.      Dia membeli dua ekor ayam Jauh-jauh telah kelihatan berpuluh-puluh layar di sekitar pelabuhan itu.
c.       Selama ini kemana saja kau? Sudah lama tak nampak batang hidungmu. Nenek selalu menanyakan kau.
d.      Ia harus bekerja keras sejak pagi hingga sore karena banyak mulut yang harus disuapi.
e.       Kita akan mengadakan selamatan sebagai rasa syukur karena kita naik kelas semua. Untuk itu biaya kita tanggung bersama tiap kepala dikenakan iuran sebesar Rp 1.500,00
f.       dari jauh sudah terlihat batang hidungnya.

2.      Sinekdok Totem Pro Parte
adalah majas yang menyebutkan keseluruhan untuk pengganti sebagian saja.
Contoh :
a.       Semoga Indonesia menjadi juara Thomas Cup
b.       Desa itu diserang muntaber.
c.        Dalam musim kompetisi yang lalu, kita belum apa-apa. Tetapi dalam tahun ini, sekolah kita harus tampil sebagai juara satu.
d.       Dalam pertandingan musim lalu, Indonesia dapat meraih medali emas.
e.        Indonesia menang dalam pertandingan bulu tangkis di Korea.
f.        Kampungku berpartisipasi dalam lomba voli tingkat kecamatan.


3.      Apostrof
Apostrof ialah gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadir kepada yang tidak hadir.
Contoh:
a.       Wahai dewa yang agung, datanglah dan lepaskan kami dari cengkraman durjana.
b.      Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan

4.      Simbolik
Majas simbolik adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda-benda lain sebagi pebandingan.
Contoh:
a.       ia adalah seorang lintah darat (lintah darat: pemeras, pemakan riba)
b.      Keduanya hanya cinta monyet
c.       Ia terkenal sebagai buaya darat.
d.      Rumah itu hangus dilalap sijago merah.
e.       Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
f.       Melati, lambang kesucian
g.      Teratai, lambang pengabdian

5.      Repetisi
Adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata  atau beberapa kata berkali-kali, yang biasanya digunakan dalam pidato.
Contoh:
a.       Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung rakyat, kita junjung dia sebagai pembebas kita.
b.      Terlalu banyak penderitaan menimpa dirinya.Terlalu banyak masalah yang dihadapinya.Terlalu banyak.
c.       Dalam kesunyain malam waktu, tidak berpandang, tidak berkawan.
6.      Majas Retorik
Majas Retorik adalah majas penegasan degan mempegunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah diketahuinya.
Contoh:
a.       Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b.      Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
c.       mana mungkin orang mati hidup kembali?
d.      Siapa yang tidah ingin hidup bahagia?
e.       Apa ini hasil dari pekerjaanmu selama bertahun-tahun?
















DAFTAR PUSTAKA
http://galangkurniaardi.wordpress.com/tag/majas-gaya-bahasa/
http://endonesa.wordpress.com/lentera-sastra/majas/
http://www.anneahira.com/contoh-majas.htm

1 komentar: